Senin, 09 Juli 2012

MAKALAH PENDIDIKAN METODE PEMBELAJARAN ( PRASETIO BUDI )


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.             Latar Belakang Penulisan.
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan - kemampuan lain yang menunjang.
 Bertolak pada kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di sajikan tentang berbagai metode belajar mengajar agar mampu melaksanakan tugas utama guru yaitu mengajar. Apabila telah memiliki kemampuan dalam penguasaan penggunaan metode pembelajaran secara mendalam. Pengajaran pada pendidikan saat ini itu menggunakan  dengan cara mengenalkan masalah – masalah social melalui pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi dan memecahkan masalah social tersebut. Sesuai dengan karakteristik anak dan seusianya, metode ceramah akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan mampu menguasai metode – metode yang cocok untuk pembelajaran agar siswa lebih tertarik pada peljaran tersebut.

1.2.             Rumusan Masalah.
1)      Apa Pengertian atau Definisi Metode Pembelajaran?
2)      Bagaimana Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran?
3)      Bagaimana Macam - Macam Metode Pembelajaran?

1.3.            Tujuan Pembahasan.
1)      Untuk Mengetahui Apa Pengertian Atau Definisi Metode Pembelajaran?
2)      Untuk Mengetahui Bagaimana Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran?
3)      Untuk Mengetahui Bagaimana Macam - Macam Metode Pembelajaran?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Apa Pengertian atau Definisi Metode Pembelajaran?
Metode berasal dari bahasa latin, metodos yang artinya “jalan atau cara”. Akan tetapi menurut Robert Ulich, istilah metode berasal dari bahasa Yunani: meta ton odon, yang artinya berlangsung menurut cara yang benar (to proceed according to the right way).
Adapun Defenisi Metode Pembelajaran antara lain :

a. Menurut BIGGS ( 1991 ).
Metode Pembelajaran adalah Cara – cara untuk menajikan bahan – bahan Pembelajaran kepada Siswa – siswi untuk tercapainyatujuan yang telah ditetapkan.

b. Menurut ADRIAN ( 2004 )
 Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai.
Sehingga berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.

2.2.Bagaimana Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran?
Diantara Prinsip – Prinsip Metode Pembelajaran Adalah:
·         Bisa Menjadikan Pembelajaran efektif yang menguatkan pembelajaran praktek dalam tindakan.
·         Bisa Menjadikan Pembelajaran efektif yang mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum inti.
·         Bisa Menjadikan Pembelajaran efektif yang bersifat dinamis dan dapat mengbangkitkan kegairahan.
·         Bisa Menjadikan Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran .
·         Bisa Menjadikan Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek mengajar yang efektif..

Peran guru dalam melaksanakan metode pembelajaran.
v  Memperhatikan dan bersifat positif.
v  Mempersiapkan baik isi materi pelajaran maupun praktek pembelajarannya.
v  Memiliki ekspektasi yang tinngi terhadap siswanya.
v  Memiliki sensivitas dan sadar akan adanya hubungan antara guru,siswa, serta tugas masing-masing.
v  Konsisten dan memberikan umpang balik kepada siswa.

Peran siswa dalam melaksanakan metode pembelajaran.
Ø  Tertarik pada topic yang sedang di bahas.
Ø  Dapat melihat relevansi topik yang sedang dibahas.
Ø  Merasa aman dalam lingkungan sekolah.
Ø  Terlibat dalam mengambil keputusan belajarnya.
Ø  Memiliki motivasi.
Ø  Melihat hubungan antara pendekatan pembelajaran yang di gunakan dengan pengalaman belajar yang akan di capai.

2.3.Bagaimana Macam - Macam Metode Pembelajaran?
Suatu metode mengajar tertentu tidak dapat serba guna, karena ia hanya mungkin cocok untuk suatu kegiatan tertentu. Pemilihan metode mengajar ditentukan oleh hasil yang ingin dicapai. Ada beberapa metode mengajar yang lazim digunakan dalam proses belajar. Dalam buku Pedoman Kerja Sekolah Pendidikan Guru Jilid I, dikemukakan delapan macam metode dari metode ceramah sampai metode karya wisata dan dalam buku Teaching Strategies yang ditulis oleh Donald C Orlich, et.el, terdapat metode simulasi.


A.    Metode Ceramah.
 Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.

Metode ceramah cocok untuk :
a.       Penyampaian sejumlah fakta yang sumbernya tidak ada pada siswa.
b.      Penyampaian sejumlah fakta pada siswa yang besar sehingga tidak mungkin bentuk lain (sekitar 75 orang). 
c.       Penyampaian kesimpulan tertentu yang sebelumnya telah dipelajari.

Metode ceramah akan berhasil baik jika :
a.       Guru merupakan pembicara yang bersemangat.
b.      Guru menggunakan alat bantu seperti gambar, tulisan, peta, dan papan tulis atau OHP untuk menerangkan secara ringkas inti ceramahnya.

Langkah – langkah metode ceramah:
a.       Tujuan harus dirumuskan sekhusus mungkin.
b.      Diselidiki wajar tidaknya penggunaan metode.
c.       Bahan disusun dengan memperhatikan syarat-syaratnya :
Ø  Dapat dipahami dengan jelas.
Ø  Menangkap perhatian siswa.
Ø  Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang disampaikan itu berguna bagi kehidupan.
Ø   Menanamkan perhatian yang jelas.



B.     Metode Tanya jawab

            Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.

Metode Tanya jawab baik untuk :
a.Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b.Melibatkan siswa pada masalah yang akan dihadapi sehingga berpartisipasi   lebih aktif.
c.Memeriksa ketelitian dalam membaca atau mengamati sesuatu.

Metode Tanya jawab akan berhasil baik jika :
a.       guru mampu mengemukakan pertanyaan – pertanyaan yang merangsang siswa untuk berfikir.
b.      Siswa memiliki keberanian mengemukakan pikirannya secara bebas.
c.       Giliran menjawab diberikan secara merata, tidak terpusat pada siswa-siswa tertentu saja.

Langkah – langkah metode Tanya jawab :

a. Merumuskan pertanyaan dalam bentuk khusus perilaku siswa
b. Membuat beberapa pertanyaan yang dapat menggiring siswa kepada tujuan.
c. Meneliti mengapa mereka mengajukan pertanyaan. Mengusahakan supaya siswa itu berpartisipasi atau meringkaskan pelajaran yang lampau.
d. Memutuskan jawaban-jawaban yang diterima dan yang akan dilaksanakan.

C. Metode Diskusi.
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

Metode diskusi baik untuk :

a. Menyadarkan siswa bahwa ada masalah yang dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan hanya satu jalan atau jawaban saja.
b. Menyadarkan siswa bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif yang memungkinkan perolehan suatu keputusan yang lebih baik.
c.Membiasakan siswa suka mendengar pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri. Membiasakan bersifat toleransi.
d.Menimbulkan kesanggupan pada siswa-siswa merumuskan pikirannya sendiri secara teratur dan dalam bentuk yang dapat diterima oleh orang lain.

Metode diskusi akan berhasil baik jika :
a.       Guru mengetahui tugasnya sebagai pemimpin diskusi, pengatur lalu lintas kesempatan, dinding penangkis dan petunjuk jalan pembicaraan.
b. Siswa mengetahui peranannya sebagai peserta yang aktif mendengarkan berbagai pendapat, berbicara mengenai masalah dan tidak melantur memberikan sumbangan pikiran, dapat kebenaran pendapat orang lain.
c. Pemimpin diskusi merumuskan dengan jelas permasalahan yang akan didiskusikan, dan peserta memiliki pengetahuan yang diperlukan dalam pemecahan masalah tersebut.

D. Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi).

            Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.

Metode ini baik untuk :

a. Mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca, mengerjakan soal-soal dan mencoba sendiri, menghindari penegasan yang tidak terarah.
b.      Mengembangkan inisiatif serta tanggung jawab siswa terhadap penggunaan dan penerapan informasi dan pengetahuan dalam menghadapi masalah actual sehari-hari.

Metode permberian tugas belajar akan berhasil jika ;

a. Tugas- tugas yang diberikan terbatas dan jelas apa yang menjadi masalah atau yang perlu dipecahkan.
b. Tugas-tugas dipahami siswa sebagai suatu yang memang sudah sewajarnya, sebab menyangkut kehidupan yang bermakna.
c. Terdapat fasilitas, misalnya buku-buku untuk meyelesaikan tugas-tugas.
d. Diperhitungkan taraf kesukaran atau berat tidaknya tugas dengan kemampuan siswa.

E. Metode Demonstrasi dan Eksperimen.

           Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.

Metode demonstasi dan eksperimen baik untuk ;

a. Membantu siswa utnuk memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian karena menarik.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan karena menggunakan bahasa yang lebih terbatas.
c. Menghindari verbalisme.
d. Memberikan keterampilan khusus.

Metode demonstrasi dan eksperimen akan berhasil jika :

a. Guru sebelumnya telah dapat mengumpulkan alat-alat yang diperlukan.
b. Semua siswa dapat mengikuti Demonstrasi-Eksperimen.
c.       Guru telah menetapkan secara garis besar langkah-langkah demonstrasi-eksperimen serta perkiraan jumlah waktu yang diperlukan.

Langkah-langkah metode demonstrasi-eksperimen.

a.       Merumuskan tujuan yang jelas dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat dicapai dan dilaksanakan oleh siswa sendiri sesudah demonstrasi dan eksperimen berakhir.
b.      Menyelidiki keefektifan penggunaan metode ini untuk mencapai tujuan
c.       Menetapkan garis-garis besar setiap langkah suatu demonstrasi atau eksperimen untuk dicobakan guna menambah hal-hal yang masih kurang atau terlupakan.

d. Memperhitungkan jumlah waktu yang diperlukan dengan perimbangan memberikan kesempatan pada siswa mengajukan pertanyaan dan membuat pertanyaan.
e. Menetapkan rencana guru sesudah eksperimen- demonstrasi berakhir untuk menilai hasil pelajaran.

F. Metode Kerja Kelompok.

           Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.

Metode kerja kelompok baik untuk :

a. Memperbaiki perbedaan individual siswa dalam bidang kemampuan belajar atau minat
b. Memberikan kesempatan pada siswa utnuk berperan serta secara aktif.
c. Memberikan pengalaman mengorganisasi atau mengelola pengetahuan yang telah dimiliki untuk pemecahan suatu masalah kelompok.

Metode kerja kelompok akan berhasil baik jika :

a. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk dilaksanakan tanpa memberikan bantuan.
c.       Guru mengamati kegiatan setiap kelompok. Ketua kelompok menjaga agar pembicaraan dalam kelompok tidak menyimpang dari pokok masalah dan tidak ada orang-orang tertentu yang memonopoli pembicaraan
c. Siswa mengetahui dengan jelas tugasnya dan kewajibannya dalam kelompok serta waktu yagn tersedia.

G. Metode Sosio Drama.

           Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.

Metode sosio Drama baik untuk :
a. Memberikan kesempatan pada siswa didalam menghadapi masalah social: menempatkan diri pada tempat orang lain
b. Meluaskan pandangan siswa
c. Memberikan kemungkinan bagi pemahaman orang lain beserta masalahnya : menempatkan diri sendiri pada tempat orang lain

Metode sosio drama dapat berhasil dengan baik jika :
a. Masalah yang diperankan menyangkut relasi antara manusia
b. Masalah yang diperankan terletak dalam bidang perhatian siswa
c. Penonton/ pendengar adalah siswa-siswa yang tidak sedang memerankan, tetapi tahu kewajibannya
d. Guru melukiskan masalah yang diperankan dengan jelas
e. Di dalam memerankan, siswa-siswa mendapat kebebasan sepenuhnya: makin spontan makin bagus
f. Guru menghentikan drama pada titik puncak drama
g. Penyelesaian pemecahan relasi antara manusia itu dilanjutkan dengan diskusi umum.

Langkah-langkah metode sosio drama :
a. Guru menerangkan teknik-teknik secara sederhana
b. Situasi yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan menarik minat
c. Guru menceritakan peristiwa itu secukupnya untuk mengantar adegan
d. Pilihlah untuk pertama kali siswa-siswa yang kiranya dapat melaksanakan tugas itu
e. Menetapkan dengan jelas masalah dan peranan yang harus dimainkan
f. Guru menetapkan peranan pendengar
g. Guru dapat menyarankan kalimat pertama
h. Guru menghentikan sosio drama pada titik puncak dan membuka diskusi umum
i. Dapat pula hasil diskusi siswa-siswa lain dijadikan bahan untuk menyelesaikan masalah.

H. Metode karya Wisata.

           Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.

Metode karya wisata baik untuk:
a.Memberikan pengertian lebih jelas dengan alat peraga langsung
b.Mendorong siswa mengenal lingkungan dengan baik
c. Membangkitkan penghargaan dan cinta terhadap lingkungan atau tanah air.

Metode karya wisata dapat berhasil dengan baik jika :
a. Guru menyelidiki apakah objek karya wisata itu cocok untuk mencapai tujuan
b. Semua siswa dapat mengunjungi objek karya wisata serta kembali dengan mudah.
c.Memperhitungkan waktu yang tersedia.

d. Sebelum karya wisata, siswa-siswa diberitahukan pokok-poko yang akan dan perlu diperhitungkan.
e.Pembiayaan karya wisata tidak dibebankan kepada siswa.

Langkah-langkah metode karyawisata.

a. Meramu tujuan dengan jelas sehingga tampak wajar tidaknya metode ini digunakan.
b. Menyelidiki objek yang akan ditinjau dan memperhitungkan hal-hal yang mungkin akan menjadi hambatan.
 c. Meminta izin kepada penguasa objek yang akan ditinjau.
d. Jika keluar kota, minta izin siswa-siswa pada orang tua mereka.
e. Memeriksa perlengkapan mereka masing-masing sebelum mereka berangkat
f. Jelaskan tujuan karyawisata pada siswa-siswa dan siapkan pertanyaan yang harus mereka jawab.
g. Tentukan tata tertib selama karya wisata.
h. Bila peserta banyak, bagilah siswa-siswa kedalam kelompok dengan ketua serta tugasnya masing-masing.
i. Setelah sampai ditempat yang ditinjau berikan waktu untuk menyelesaikan tugasnya.
j. Bawalah siswa semua kembali ke sekolah.
k. Hasil karya wisata berupa laporan didiskusikan pada kesempatan lain
l. Hasil karya wisata berupa benda-benda yang dikumpulkan oleh siswa akan dipamerkan.

I. Metode Permainan Simulasi.

           Simulasi berasal dari bahasa inggris “simulation” yang artinya tiruan. Suatu yang mewakili atau mencerminkan peristiwa nyata yang dapat direkayasa menurut kebutuhan. Di dalamnya siswa-siswa merupakan peserta yang aktif mempelajari perilaku atau melaksanakan beberapa keterampilan atau pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.

Metode permainan simulasi baik untuk :

a. Mengembangkan perubahan-perubahan dalam sikap
b. Merubah perilaku atau kebiasaan yang kurang baik.
c. Mempersiapkan peserta untuk memperkirakan peran baru pada waktu yang akan datang.
d. Membantu siswa-siswa untuk mengerti peranannya yang sekarang.
e. Meningkatkan kemampuan siswa untuk mengemukakan prinsip-prinsip
f. Mengurangi masalah-masalah atau situasi-situasi yang kompleks untuk hal-hal yang dapat diatur
g. Menggambarkan peranan-peranan yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang, tetapi orang itu mungkin tidak pernah memperhitungkannya
h. Mendorong atau member motivasi kepada siswa-siswa.
i. Mengembangkan proses analitik.
j. Mempekakan siswa-siswa terhadap peranan kehidupan orang lain.

Metode permainan simulasi dapat berhasil dengan baik jika :

a. Diketahui maksud atau tujuan yang ingin dicapai.
b. Diketahui prosedir, cara dan aturan permainan
c. Tersedia perangkat permainan
d. Tersedia peserta yang berminat, fasilitator dan manusia sumber.
e. Fasilitator dapat mengatur jalannya permainan.
f. Tema dan materi permainan cukup jelas.

J. Metode studi Kasus.

          Metode ini berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian, atau situasi tertentu kemudian siswa ditugasi mencari alternative pemecahannya. Kemudiaan metode ini dapat juga digunakan untuk mengembangkan berfikir kritis dan menemukan solusi baru dari suatu topic yang dipecahkan.

Metode ini dapat dikembangkan atau diterapkan pada siswa,manakala siswa memiliki pengetahuan awal tentang masalah ini.

Metode ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :
a. Mendapat kasus yang telah ditulis dengan baik sebagai hasil penelitian lapangan dan sesuai dengan lingkungan kehidupan siswa.
b. Mengembangkan kasus sangat mahal

K. Metode Simposium.

          Metode symposium adalah metode yang memaparkan suatu seri pembicaraan dalam berbagai kelompok topic dalam bidang materi tertentu. Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli dalam bidangnya, setelah itu peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan sebagainya kepada pembicara
Sebuah symposium hamper menyerupai panel, karena symposium harus pula terdiri atas beberapa pembicara, sedikti dua orang. Tetapi, symposium berbeda dengan panel didalam cara pembahasan persoalan. Sifatnya lebih formal. Seorang anggota symposium terlebih dahulu menyiapkan pembicaranya menurut suatu titik pandangan tertentu. Terhadap suatu persoalan yang sama diadakan permbahasan dari berbagai sudut pandangan dan disoroti dati titik tolak yang berbeda-beda.

L. Metode Tutorial.

          Metode tutorial merupakan cara menyampaikan bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk dipelajari siswa secara mandiri. Siswa dapat mengkonsultasikan tentang masalah-masalah dan kemajuan yang ditemuinya secara periodic.


M. Metode Problem Solving.

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:

1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.





N. Metode Seminar.

         Metode seminar merupakan kegiatan belajar sekelompok siswa utnuk membahas topic, masalah tertentu. Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif dan kepada mereka dibebankan tanggungjawab untuk mendapatkan solusi dari topic, masalah yang dipecahkannya. Guru bertindak sebagai narasumber.
         Seminar merupakan pembahasan yang bersifat ilmiah, topic pembicaraan adalah hal-hal yang bertalian dengan masalah kehidupan sehari-hari. Sebuah seminar adalah sebuah kegiatan pembahasan yang mencari pedoman-pedoman atau pemecahan-pemecahan masalah masalah tertentu. Itulah sebabnya maka seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan-kesimpulan dan keputusan-keputusan yang merupakan hasil kesepakatan semua peserta.

O. Metode deduktif.

Metode deduktif merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh-contohnya dalam situasi tertentu. Metode ini menjelaskan teoritis ke bentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.

Metode ini tepat dipergunakan bila :
a. Siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari.
b.Isi pelajaran meliputi terminology, teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berfikir kritis.
c. Pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang baik dan pembicaraan yang baik.
d. Waktu yang tersedia sedikit.



P. Metode Induktif.

Metode induktif dimulai dengan pemberian berbagai kasus, fakta, contoh atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing utnuk berusah keras mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut. Metode ini disebut Discovery atau Socratic.

Metode ini digunakan manakala :
a. Siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut.
b. Yang diajarkan berupa keterampilan komunikasi antar pribadi, sikap, pemecahan dan pengambilan keputusan
c. Pengajar mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan mengulang pertanyaan dan sabar.
d. Waktu yang tersedia cukup panjang.

Q. Metode mengarang.

          Mengarang: Cara belajar mengajar untuk mendorong dan membuat siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan menciptakan suatu alternatif dari pokok masalah (thema) yang mengandung nilai-nilai tertentu.

R. Metode bermain peran (Role playing).

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Metode ini dapat dipergunakan didalam mempraktikkan isi pelajaran yang baru. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

























BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami menyimpulkan metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.
          Dalam menggunakan metode pembelajaran ada beberapa prinsi-prinsip pembelajaran yaitu: Pembelajaran efektif menguatkan pembelajaran praktek dalam tindakan, Pembelajaran efektif mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum inti, Pembelajaran efektif bersifat dinamis dan dapat mengbangkitkan kegairahan, Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tengtang pengajaran, Pembelajaran efektif membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus pembelajaran dan Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknay ketika guru berkolaborasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek mengajar yang efektif.
Jenis – jenis metode pembelajaran yaitu metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas belajar (resitasi), metode demonstrasi dan eksperimen, metode kerja kelompok, metode sosiodrama, metode karyawisata, metode permainan simulasi, metode studi kasus, metode symposium, metode seminar, metode bermain peran (role playing), metode tutorial, metode deduktif, metode induktif, dan metode problem solving.

3.2.Saran
Setelah memaparkan materi metode pembelajaran, maka kami menyarankan bahwa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran sebagai seorang pebelajar terlebih dahulu mencari dan mengkaji metode mana yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran,Pontianak, ALFABETA.
Ihat Hatimah. 2000. Strategi dan Metode Pembelajaran, Bandung : ANDIRA
Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran, Gorontalo : BUMI AKSARA
Nana Sudjana. 1987.Dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung:SINAR BARU ALGESINDO




Tidak ada komentar:

Posting Komentar