Senin, 09 Juli 2012

PP. QOMARUDDIN IN ENGLISH ( PRASETIO BUDI )


Chapter 1 : BADAN SEKOLAH MUSLIM QOMARUDDIN
Essentially Islamic maisonette or muslim boarding school (pesantren) is an institution founded by all sponsors or spreaders of islam to answer and to accommodate the surroundings conditions of java specially and Indonesia generally to obtain instrudtion and tuition about Islamic theology exhaustively. On that account, attendance of pesantren as missionary endeavor will not far from government maelstrom, because culturally in symbolic relation of java, mutuality between kingdom and religious figure (pondok) can not be overruled. For example, pesantren of ampel denta in Surabaya and pesantren of giri in gresik. But, according to nurcholis majid, this condition become to shift as an effect of penettaring system of colonial to keep role of pesantren, for the sake of saving islam, make uzlah, carried pesantren to far area from kingdom and town, that is to the remote territory so that make it closer to small society which is required.
pp. qomaruddin was founded by KH. Qomaruddin in 1188/1775, approximately 2,5 century after pesantren girl had been founded. According to H. Abd. Rouf djabir in his book of the growth of pp. qomaruddin, there were a relation between sunan giri (founder of pesantren girl in gresik) and Kh. Qomaruddin, where KH. Qomaruddin was one of the pupil of sunan giri that had been given duty to develop islam (conduct islamization) in various place. PP Qomaruddin have the same mission, vision and target with pesantren giri, that is as the expert of missionary and developer of islam. Those are proved by the existence of PP Qomaruddin in society, especially in the area of education.
In paradigm of pesantren, attendance pp qomaruddin is the answer of requitment of society it self to get tuition in order to obtain conditioning such as those which is concept in prayer “ Prosperous both in the world (earth) and here after, avoid the hottest of hell”.  Thereby, the role of PP qomaruddin is not only as a center of missionary of education but also farther give adjacent penetration and instruction to empower society in order to get peaceful, secure and prosperous life both physically and spiritually.
The way of life of PP qomaruddin is clear if seen from the history of its formation by KH. Qomaruddin  two centuries ago. This pesantren is founded by because of four infrastructural environment of this pesantren : river, forest, roadway, and governmental office. Guided by his religion, he successfully made many accomplishments to solve these four infrastructural problem, so that everyone can learn from his life to elaborate religion and profane life.
As the heir of kanjeng sunan giri the development of PP qomaruddin is satisfactory enough, because of role of his collegiate in government and society. Pesantren qomaruddin has hitherto got successfulness seven times, ehich now led by KH R. Ahmad Muhammad Al hammad bin KH M. Sholih tsalis. There is abig tradition. It may be exist only in PP qomaruddin. In executing leadership. PP qomaruddin  do not choose the monarchy system (crown model) but democracy with general consensus deliberation. Based on history of leadership successfully held in PP qomaruddin, most of it was not be held by crown beause it would be fail when the election of it before the corps is buried and its leadership proclamation is announced after axecution of corps pray.
Perhaps with this system, the election will be competitive, so that the leadership is based on quality and popularity, not just on heredity. Rthis tradition lead the whole direction or election in PP qomaruddin, such as headmaster, rector, dean, maisonette chief, chief of official institution, etc. it can be seen that many of important position in this pesantren is not be led by KH qomaruddin descent.
Facing with cultural polarization of santri, PP qomaruddin tends to adapt modern principle: “ al mukhafadzatu ‘ala qadimis as – shalih, wal akhdu bil jadidil ashlah” this principle can be seen in the process of public school founding, banking systemusing, freedom of political affiliation, curriculum payload, technological application, and self supporting institute of society (LSM) All of these finally affect its graduations, which are adaptive in conducting life in modern era which always expand and change.
Under the leading of PP qomaruddin, Educational institution from level of play group until college whether affiliate to religious department or national education department were founded. All of these were formed to answer social and economic in industrial society, where the orientations of education are not only deepen knoeledge or religious knowledge, but also to pray attention on market demand, so that no wonder if amount of entire muslim student are 5045.
The relation between teachers and students is not a feudalistic one, but interactive, educative and democratic. There will not be found again a santri (Islamic Student) have to run away when dealing with kyai or teacher but say greeting ang kiss their hand. It does not mean that tradition of pesantren is lost, but happen a positive polarization. However beside santri go through formal scholl, they are also obliged to follow classic education model in diniyah school, in this system, they have to study in sorogan on private system and of bandongan to kyai or teacher.
There is another system of study dialog between kyai or chief of maisonette  and all of student. This kind of study is held once a week. It is done in order to study all problems that happened on society.
Quit of all advantages and disadvantages had been attained, PP qomaruddin had made many significant progress. It had tried to solve many problems which are not easy, however, by accepting and expanding democratic system and values accourding to it (PP Qmaruddin) own characters. Hence at least the problems which emerge can be solved together. Allah, god done his willing.  









Bab 1:
BOARDING MUSLIM SEKOLAH QOMARUDDIN
Pada dasarnya pondok pesantren Islam atau muslim (pesantren) adalah lembaga yang didirikan oleh semua sponsor atau penyebar Islam untuk menjawab dan untuk mengakomodasi kondisi lingkungan java khususnya dan Indonesia umumnya untuk mendapatkan instrudtion dan kuliah tentang teologi Islam secara mendalam. Pada bahwa kehadiran, rekening pesantren sebagai upaya misionaris tidak akan jauh dari pusaran pemerintah, karena budaya dalam kaitannya simbolis java, kebersamaan antara kerajaan dan tokoh agama (pondok) tidak dapat ditolak. Misalnya, pesantren dari denta Ampel di Surabaya dan pesantren dari giri di gresik. Tapi, menurut Nurcholis Majid, kondisi ini menjadi bergeser sebagai akibat dari sistem penettaring kolonial untuk menjaga peran pesantren, demi islam tabungan, membuat uzlah, dilakukan pesantren untuk daerah yang jauh dari kerajaan dan kota, yaitu ke wilayah terpencil sehingga membuatnya lebih dekat dengan masyarakat kecil yang diperlukan.
pp qomaruddin didirikan oleh KH. Qomaruddin di 1188/1775, sekitar 2,5 abad setelah gadis pesantren telah didirikan. Menurut H. Abd. Rouf djabir dalam bukunya pertumbuhan qomaruddin hal, ada hubungan antara sunan giri (pendiri gadis pesantren di gresik) dan Kh. Qomaruddin, di mana KH. Qomaruddin adalah salah satu murid dari sunan giri yang telah diberikan tugas untuk mengembangkan Islam (Islamisasi perilaku) di berbagai tempat. PP Qomaruddin memiliki misi yang sama, visi dan target dengan pesantren giri, yaitu sebagai ahli dari misionaris dan pengembang islam. Mereka terbukti dengan adanya PP Qomaruddin di masyarakat, terutama di bidang pendidikan.
Dalam paradigma pesantren, kehadiran pp qomaruddin adalah jawaban dari requitment masyarakat itu sendiri untuk mendapatkan uang kuliah untuk memperoleh pengkondisian seperti yang adalah konsep dalam doa "Sejahtera baik di dunia (bumi) dan di sini setelah itu, menghindari terpanas neraka ". Dengan demikian, peran PP qomaruddin tidak hanya sebagai pusat pendidikan misionaris tetapi juga lebih jauh memberikan penetrasi yang berdekatan dan instruksi untuk memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang damai, sejahtera lahir dan batin.
Cara hidup PP qomaruddin jelas jika dilihat dari sejarah pembentukannya oleh KH. Qomaruddin dua abad lalu. Pesantren ini didirikan oleh karena empat lingkungan infrastruktur ini pesantren: sungai, hutan, jalan, dan kantor pemerintah. Dipandu oleh agamanya, ia berhasil membuat banyak prestasi untuk memecahkan masalah infrastruktur empat, sehingga setiap orang dapat belajar dari hidupnya untuk menjelaskan agama dan kehidupan profan.
Sebagai pewaris Kanjeng sunan giri pengembangan PP qomaruddin cukup memuaskan, karena peran perguruan tinggi dalam pemerintah dan masyarakat. Pesantren qomaruddin memiliki kesuksesan sampai sekarang mendapat tujuh kali, ehich kini dipimpin oleh KH R. Ahmad Muhammad Al Hammad bin KH M. sholih tsalis. Ada abig tradisi. Mungkin hanya ada di PP qomaruddin. Dalam menjalankan kepemimpinan. PP qomaruddin tidak memilih sistem monarki (mahkota model) tetapi demokrasi dengan musyawarah konsensus umum. Berdasarkan sejarah kepemimpinan berhasil diselenggarakan di PP qomaruddin, sebagian besar tidak dipegang oleh mahkota beause itu akan gagal jika pemilihan sebelum korps dimakamkan dan proklamasi kepemimpinannya diumumkan setelah axecution dari korps berdoa.
Mungkin dengan sistem ini, pemilu akan menjadi kompetitif, sehingga kepemimpinan didasarkan pada kualitas dan popularitas, tidak hanya pada faktor keturunan. Tradisi Rthis memimpin arah keseluruhan atau pemilihan dalam PP qomaruddin, seperti kepala sekolah, rektor, dekan, pondok kepala, kepala lembaga resmi, dll dapat dilihat bahwa banyak posisi penting di pesantren ini tidak dipimpin oleh keturunan KH qomaruddin .
Menghadapi dengan polarisasi budaya santri, PP qomaruddin cenderung beradaptasi prinsip modern: "al mukhafadzatu 'ala qadimis sebagai - Shalih, wal akhdu bil jadidil ashlah" prinsip ini dapat dilihat dalam proses pendirian sekolah umum, systemusing perbankan, kebebasan politik afiliasi, kurikulum muatan, aplikasi teknologi, dan self lembaga penunjang masyarakat (LSM) Semua ini akhirnya mempengaruhi kelulusan, yang adaptif dalam melakukan kehidupan di era modern yang selalu berkembang dan berubah.
Di bawah terkemuka PP qomaruddin, Institusi pendidikan dari tingkat kelompok bermain sampai perguruan tinggi apakah afiliasi ke departemen agama atau pendidikan nasional departemen didirikan. Semua ini dibentuk untuk menjawab, sosial dan ekonomi di masyarakat industri, di mana orientasi pendidikan tidak hanya memperdalam knoeledge atau pengetahuan agama, tetapi juga untuk berdoa perhatian pada permintaan pasar sehingga tak heran jika jumlah mahasiswa muslim seluruh adalah 5045.
Hubungan antara guru dan siswa bukanlah satu feodalistik, tetapi interaktif, edukatif dan demokratis. Ada tidak akan ditemukan lagi seorang santri (Mahasiswa Islam) harus lari ketika berhadapan dengan kyai atau guru tetapi mengatakan ang salam mencium tangan mereka. Ini tidak berarti bahwa tradisi pesantren hilang, tetapi terjadi polarisasi positif. Namun di samping santri melalui disekolah formal, mereka juga wajib mengikuti model pendidikan klasik diniyah di sekolah, dalam sistem ini, mereka harus belajar di sorogan pada sistem pribadi dan bandongan untuk kyai atau guru.
Ada lagi sistem dialog studi antara kyai atau kepala pondok dan semua siswa. Jenis penelitian diadakan sekali seminggu. Hal ini dilakukan untuk mempelajari semua masalah yang terjadi pada masyarakat.
Keluar dari semua kelebihan dan kekurangan telah dicapai, PP qomaruddin telah membuat kemajuan yang signifikan. Ini telah mencoba untuk memecahkan banyak masalah yang tidak mudah, namun, dengan menerima dan memperluas sistem demokrasi dan nilai-nilai mengikuti pertumbuhan itu (PP Qmaruddin) karakter sendiri. Oleh karena itu setidaknya masalah yang muncul dapat diselesaikan bersama. Allah, tuhan dilakukan bersedia Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar